Setiap Anak adalah Juara

...Guru seperti teko yang penuh air, yang menyirami tanaman, bukan menyirami sebuah cangkir....

Hujan dalam Ingatan

...Seperti pertanyaan yang aku titipkan pada hujan sore itu. Apakah kau merindukanku?....

Tiga Bungkus Nasi Kucing untuk Berbuka

...Kebahagiaan berada di dalam hati orang yang mengingatNya....

Kisah Kertas Kebahagiaan

...Let me find the way, close our eyes, listen closely, and attend with our heart....

Siapa yang Berdiri di Depan Pintu?

...dan kau tahu makna cinta, masuklah....

Gusti Allah Ora Sare

...Hidup adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan....

Thursday, June 25, 2015

Arubaito: Pekerjaan Sambilan yang Bisa Kamu Lakukan Sembari Kuliah

Siapa bilang tidak bisa bekerja sambil kuliah? Aku bilang bisa. Bisa pakai banget. Bahkan di Jepang, bekerja sambilan (Arubaito) merupakan hal biasa dilakukan oleh mahasiswa di negeri Sakura itu. Kerja sambilan itu bisa dari jaga toko baju, pelayan kedai teh atau kopi, dan berbagai pekerjaan lainnya.

Jadi tidak perlu gengsi. Keuntungan bagi mahasiswa yang nyambi bekerja tentu saja ada. Antara lain adalah bisa menambah pengalaman dan juga nambah uang jajan. Berikut ini pekerjaan dan pengalaman yang bisa dilakukan dan didapatkan sembari kuliah. Semoga pekerjaan ini bisa menjadi pilihan kamu untuk arubaito, bekerja sambilan sembari kuliah ya!

1. Guru Ekstra Kurikuler di Sekolah

Pekerjaan Sambilan
Aku Bersama Murid-murid Klub Jurnalistik 2014 SMP Islam Hidyatullah Semarang
Ini dia salah satu kerja sambilan yang menarik. Kerja sambilan ini berkaitan dengan kegiatan tambahan apa yang akan kamu geluti di kampus. Kegiatan tambahan yang kamu tekuni sembari kuliah akan menambah soft skill kamu dan juga bisa mengasah minat dan bakat kamu. Kalau bakat dan minat sudah terasah, maka kemampuan ini (walaupun tujuannya bukan semata-mata mencari uang) bisa jadi bekal kamu untuk kerja sambilan. Tidak hanya itu, bagi kamu jurusan pendidikan, menjadi guru Ekskul bisa menjadi tempat asyik menempa diri praktek menjadi guru di depan kelas dan bagaimana menjadi guru yang baik (fasilitator murid).

Pekerjaan Sambilan kuliah
Klub Jurnalistik 2010
Salah satu cara untuk mengasah bakat dan minat kamu adalah menjadi pegiat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus. Setiap perguruan tinggi mempunyai tempat kegiatan semacam ini. Contoh saja di Universitas Negeri Semarang (Unnes), kurang lebih ada 53 UKM. Banyak bukan?  Kamu tinggal pilih pekerjaan sambilan apa saja yang cocok dengan minat dan bakat kamu. Seperti kamu yang suka nulis dan kritis ingin jadi jurnalis, bisa ikut UKM Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BP2M), atau kamu yang suka penelitian juga bisa ikut UKM Penelitian.

Pekerjaan Sambilan Kuliah
Aku dan Murid-murid Klub Jurnalistik 2013
Kamu yang suka dengan dunia petualangan alam dengan misi menjadi penyelamat bumi dari monster (eh kalau yang ini Ultraman kali ya), maksudku penyelamat bumi dari semakin banyaknya perusakan alam. Kalau kamu tertarik dengan hal itu, kamu bisa ikut UKM Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala). Suka buat robot seperti Tadashi dan Hiro dalam film Big Hero, bisa bergabung dengan UKM Robotika. Atau kamu pilih mengikuti UKM Kesenian Jawa, sastra, teater, atau juga olah raga dan masih banyak UKM lainnya.

Nah, setelah kamu menjadi pegiat UKM dan mendapatkan ilmu di sana, selain kamu juga menularkan ilmu yang kamu dapat kepada adik tingkat di UKM, kamu juga bisa bekerja sambilan memanfaatkan ilmu yang sudah kamu dapat tadi. Kamu bisa jadi guru Ekstra Kurikuler di sekolah. Kamu bisa jadi guru Ekskul Jurnalistik misalnya. Juga bisa jadi guru Ekskul Robotik, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Siswa Pecinta Alam (Sispala), Palang Merah Remaja (PMR), Ekskul Olah Raga, dan masih banyak Ekskul lainnya. Selamat bergabung di UKM, dan meraih ilmunya!

2. Guru Jam Tambahan Anak Sekolah di Rumah

Pekerjaan sambilan kuliah
Ai san (temanku dari Jepang) Isamu kun, Takeshi kun, dan aku
Kalau kamu masih ingat pelajaran waktu SD, SMP, atau bahkan SMA, kamu bisa coba kerja sambilan yang satu ini. Kerja sambilan menjadi guru jam tambahan anak sekolah (les privat) ini sering dilakukan oleh mahasiswa. Salah satunya teman satu kosku. Menurutnya, selain mudah mengatur jam pertemuan karena bisa dilakukan sore atau malam hari, pekerjaan sambilan ini juga tidak banyak menuntut banyak persyaratan. Pesyaratannya antara lain: Punya motor (persyaratan ini tergantung jarak dari  kos ke rumah anak yang akan diberi jam tambahan. Namun, kalau bisa dijangkau dengan berjalan kaki tidak jadi masalah).

Kemudian persyaratan selanjutnya adalah suka mendidik bukan hanya mengajar, karena saat menjadi guru jam tambahan, menguasai pelajaran memang penting, namun yang penting lagi bagaimana memberikan motivasi anak agar mau belajar. Syarat yang terakhir adalah suka bermain dan suka anak-anak (khusus bagi yang mau mencoba jadi guru jam tambahan untuk anak SD). Pasalnya, akan banyak waktu bermain dari pada belajar, karena seperti yang aku ungkapkan tadi, mereka butuh motivasi belajar dan suasana belajar yang menyenangkan (bukan menegangkan).

Kerja sambilan menjadi guru jam tambahan di rumah anak sekolah juga pernah aku lakukan. Aku terima tawaran pekerjaan sambilan itu dari teman satu organisasiku (catat: jaringan pertemanan juga penting untuk menambah wawasan dan informasi lowongan kerja). Pada saat itu, bukan menjadi guru jam tambahan mata pelajaran seperti Matematika, Akutansi atau pelajaran menghitung lainnya (kalau ini aku menyerah, karena aku lemah akan angka-tapi sejujurnya dulu memang tidak serius belajar hitung-menghitung, rumus-merumus. Kalau merumus cintaku padamu itu sih.... ehem.... #ingatjomblo). Aku pernah jadi guru jam tambahan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk dua anak SD bernama Isamu dan Takeshi. Mereka berdua merupakan anak  keturunan Indonesia-Jepang. Bagi kamu yang suka anak-anak, pasti senang sekali, karena mereka lucu-lucu dan tekun belajar lho! (tidak seperti aku yang kuliah saja belum lulus-lulus hehe doakan ya semoga lancar aamiin insyaallah)

Ohya, info lowongan guru jam tambahan biasanya dapat ditemukan di Mading kampus. Kalau tidak mau ikut lembaga orang lain, kamu juga bisa buat lembaga les privat sendiri.

3. Pengambil Data Lapangan (Surveyor) Perusahaan Media atau Penelitian Dosen
ihealthtran.com
Mengetuk pintu dari rumah ke rumah atau dari tempat Usaha Kecil Menengah (UKM) satu ke UKM yang lain. Kemudian mengajukan pertanyaan, dan juga mengisi borang adalah pekerjaan sambilan menjadi pengambil data lapangan atau surveyor.

Aku pernah menjadi pengumpul data untuk sebuah perusahaan media cetak Kompas. Pada saat itu, data yang diminta oleh perusahaan adalah tanggapan masyarakat tentang media seperti apa yang dibutuhkan saat ini. Saat mengambil data di lapangan, tidak hanya harus berani panas, dan berani bertemu dengan orang baru, namun aku juga harus berani ditolak oleh warga. Pasalnya, tidak semua warga terbuka dengan orang asing. Meski membawa surat dan identitas lengkap dari Kompas, aku dikira mau meminta sumbangan (fiyuuh...#ngelapjidat). Tapi tidak semua warga Indonesia begitu, ada juga yang berbaik hati, memberikan segelas minuman untukku.

Selain pernah menjadi pengambil data lapangan untuk perusahaan media, aku juga pernah mengambil data lapangan untuk dosen Universitas Indonesia. Pada saat itu, seorang dosen FE UI yang sedang menyelesaikan belajar S3 di luar negeri membutuhkan data mengenai usaha kecil menengah. Dan tidak jauh beda seperti pengalaman kerja sambilan di perusahaan media cetak, perlu keberanian. Berani panas, berani malu, berani mencoba (mencoba bertanya kepada calon responden apakah mau menjadi responden untuk penelitian itu).

Pekerjaan sambilan ini aku dapatkan dari sahabat (lagi-lagi dari sahabat). Pokoknya, rahasia silaturahmi memang benar. Percayalah, silaturahmi membawa rejeki.

4. Penulis Lepas

Pekerjaan Sambilan Kuliah
ciricara.com
Seperti yang aku sampaikan di awal, pekerjaan sambilan yang aku sampaikan pada celoteh kali ini merupakan pekerjaan sambilan yang pernah aku lakukan (beberapa masih aku lakukan sampai sekarang). Menjadi penulis lepas misalnya, aku menulis artikel tips kesehatan untuk dimuat disebuah laman milik suami dari dosenku. Tidak hanya menulis lepas untuk beliau, aku juga pernah dimintai tolong untuk menulis artikel oleh sahabat satu organisasiku yang memang jadi penulis lepas.

Pekerjaan sambilan ini bisa dilakukan kapan saja, jika sedang suntuk mengerjakan tugas kuliah misalnya. Ya, hitung-hitung memanfaatkan netbook atau laptop buat cari uang jajan. Sebaiknya, pilihlah tema artikel yang sesuai dengan minat  dan juga bermanfaat, agar tidak kesulitan dan menikmati ketika menulis.

Ohya, tidak hanya menulis untuk laman orang lain. Aku juga pernah menulis buku dan reporter di sebuah media (meski hanya sebentar). Ya, hitung-hitung belajar nulis tapi dapat uang. hehe Selamat mencoba!

5. Pengawas Kegiatan Olah Nyali (Outbound)


Pkerjaan sambilan kuliah
Tim Ra`gentar Outbound
Pekerjaan seperti ini aku suka. Aku yang pernah berkiprah di devisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) organisasi di kampus, sangat senang dengan pekerjaan ini. Aku belajar bagaimana mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan outbound. Ini menyenangkan, bisa olah raga (karena bekerja di lapangan), aku juga bisa berwisata gratis (karena dilakukan di tempat wisata). Jadi pilihlah pekerjaan sambilan yang menyenangkan, tidak terasa beban. :)

6. Pelayan Toko

Pekrjaan sambilan kuliah
masjumat.com
Bekerja sambilan menjadi pelayan toko, merupakan pengalaman yang berharga bagi kamu yang bercita-cita ingin buka usaha. Karena, pengalaman yang kamu dapatkan adalah seputar bagaimana mengelola usaha, seperti mengelola tampilan tempat usaha, promosi, memberikan harga, dsb. Tidak hanya tahu bagaimana mengelola usaha, kamu juga belajar sikap berhadapan dengan orang-orang baru. Sikap yang ditunjukan bos (si empunya usaha) padamu, membuatmu tahu bagaimana bersikap yang baik dengan orang yang menjadi karyawanmu kelak ketika kamu membuka usaha juga.

Hal ini aku kira seperti orang jaman dahulu yang aku dengar cerita-cerita dari bapak dulu. Bapakku yang notabene seorang wiraswasta juga pernah bekerja dengan orang lain. Menurut beliau, kala muda saat itu, bukan gaji yang lebih penting, tapi bagaimana orang bekerja menjadi karyawan orang lain, beliau bisa belajar dan mendapat pengalaman baru. Lalu kemudian, jika sudah memberikan kemampuan terbaik, maka beliau merasa puas dan baginya gaji adalah bonus atas apa yang dilakukannya dan pengalaman adalah hal terbaik yang bisa beliau dapatkan.

7. Pemasar Dagangan (Sales Marketing)
fotodpbbm.blogspot.com
Percayalah aku pernah keliling kelurahan satu ke kelurahan yang lain untuk menawarkan barang. Kala itu, aku memasarkan buku anak-anak (khususnya yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak). Aku memasarkan buku tersebut ke beberapa TK yang sudah diberitahu (diberi daftar nama TK) oleh Bos. Hal inilah yang aku lakukan ketika bekerja sambilan menjadi pemasaran barang dagangan orang (sales marketing).

Pengalaman bekerja sambilan menjadi sales marketing perlu tangguh dan berani mengambil resiko. Sebab, lelah juga menjadi pemasar barang dagangan (sales marketing) ya? Tidak hanya lelah, aku juga harus dihadapakan dengan penolakan berkali-kali dari guru TK yang aku tawari buku. Oleh karena itu, sales marketing perlu tangguh dan mempunyai kecakapan komunikasi yang baik. Sekali lagi, selamat mencoba!

8. Penjual Ta`jil ketika Ramadhan

pekerjaan sambilan kuliah
Jual Ta`jil ketika Ramadhan yang lalu
Masak memasak aku bisa (tapi bukan jagonya). Kalau masak yang sederhana, untuk saat ini bisa dipertanggungjawabkan lah. Salah satunya membuat kolak. Kemampuanku membuat kolak dan es buah, aku manfaatkan untuk bekerja sambilan usaha dagang kolak untuk berbuka puasa. Tehitung dua kali Ramadhan tahun belakangan, aku dan saudara kembarku (aku mempunyai saudara kembar lho) membuat dan menjual kolak di area Simpang Tujuh Unnes. Senang rasanya, tidak hanya kami, tapi juga ada mahasiswa dan mahasiswi lain ikut berjualan.

Tidak usah gengsi bin malu. Kata orang tua, pengalaman mahal harganya. Karena, banyak pengalaman yang bisa kamu dapatkan ketika bekerja sambilan ini. Misalnya, pengalaman belajar manajemen waktu, manajemen uang, sumber daya manusia, dan juga belajar bagaimana memasarkan sesuatu karya. Hal ini sangat berguna bagi kamu yang mempunyai impian membuat usaha yang lebih besar. Kalau kamu ingin jadi wirasawasta, memulai hal kecil yang kamu bisa dan kamu suka bisa menjadi langkah awal menuju cita-cita tersebut. Jadi, mau coba? Kira-kira Ramadhan kali ini kamu mau jualan apa?

9. Pelayan Katering pada Acara Pesta Pernikahan

pekerjaan sambilan kuliah
gebyarpernikahanindonesia.com
Pernikahan. Salah satu kata yang aku suka. (hehe #maklumjomblo) Pekerjaan sambilan yang satu ini bersinggungan langsung dengan acara penikahan. Mau tahu pengalaman apa yang aku dapatkan? Pengalamanku adalah, selain selalu dada ini berdesir melihat indahnya pelaminan (hehe sekali lagi maklum jomblo), aku jadi tahu bahwa menjadi pelayan katering butuh tenaga lebih. Ya, karena aku dan tim harus siaga melayani tamu undangan. Hal yang aku lakukan adalah meracik sampai menyuguhkan makanan dilakukan dengan berdiri. Pekerjaan sambilan ini cocok bagi kamu yang ingin tahu bagaimana manajemen usaha katering. Lagi-lagi selamat mencoba ya!

Itu tadi adalah pekerjaan sambilan yang pernah aku lakukan (dan ada yang masih aku lakukan sampai sekarang). Informasi pekerjaan sambilan kadang bisa didapatkan di Mading-mading kampu atau pusat informasi lainnya. Namun, juga perlu dipastikan tawaran pekerjaan sambilan itu benar-benar ada, bukan penipuan (pastikan siapa dan alamat pemberi tawaran pekerjaan yang tercantum dalam brosur).

Kalau aku, pekerjaan-pekerjaan sambilan yang aku bagi di atas, lakukan selama ini datang menghampiri. Sahabat dan teman yang tahu sikap kita, kebiasaan kita, kemampuan kita, akan datang sendiri memberi tawaran pekerjaan. Itulah luar biasa rahasia silaturahmi, rejeki datang sendiri. Selamat belajar, selamat mencoba, anak muda! Terima kasih pada saudara, guru, sahabat, teman, dan siapa saja yang telah memberiku kesempatan untuk mencicipi pengalaman yang sangat berharga ini. Semoga rejeki diberkahi Illahi. Aamiin insyaallah Salam silaturahmi. Lalu, menurut kamu, pekerjaan sambilan apa lagi yang bisa kamu bagi di sini? ^_^




Wednesday, June 17, 2015

Foto-foto: Bapakku Super Hero-ku

Berikut ini adalah foto-foto yang aku ambil ketika aku alone trip ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) hari minggu lalu. Kenapa aku suka dengan foto-foto keluarga dan anak-anak? Karena, aku pikir keluarga berperan penting dalam memberikan pendidikan pada anak-anak.

Keluarga menjadi basic of education untuk memberikan nilai-nilai penting bagi anak untuk menjalani kehidupan. Keluarga menjadi pelindung bagi anak-anak, bukan malah menjadi ancaman anak-anak bukan? 

Foto kali ini khusus mengambil tema "Bapak". Bagaimana sosok bapak juga sangat dibutuhkan perhatiannya untuk anak-anak mereka. Bagaimana salah satu bapak yang hebat adalah yang mau mengulurkan tangannya memberikan perhatian pada anak-anaknya. Dalam foto ini seolah anak-anak  mengisyaratkan pada bapak mereka:

"Genggam tangan mungil anakmu ini, Pak. Lindungi aku, super hero-ku!"

Foto dan teks: @marfuahumarsidik



Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia


Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia


Senyum ayah dan anak bahagia


Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia

Senyum ayah dan anak bahagia








Ditulis di Semarang, 17 Juni 2015


Sunday, June 14, 2015

Pernikahan

Sumber: http://toko-muslim.com/



Mencintaimu dengan ikhlas, tak kukenal kata lelah, meski berapa lama aku menunggu, meski rindu kadang terlalu menggebu, Allah ada di sampingku. Tiada yang salah dari mencintai seseorang, bagian tersalah adalah ketika aku tidak berharap kepada-Nya.

Tidak cukup berlebihan menurutku jika aku menyimpulkan bahwa bulan ini adalah bulan pernikahan. Pasalnya, pada bulan yang sama empat orang kawanku menikah, bahkan dua undangan tertera hari yang sama. Tidak hanya itu, di daerah Sekaran-Banaran saja, dalam satu bulan beberapa tenda dihiasi janur kuning muncul, memakan tempat sepertiga lajur jalanan umum, menarik orang untuk sekadar melirik ke arah pelaminan.

Sebagai jomblo di usia siap menikah, selain hobi berceloteh di blog sebagai upaya berkarya (sebenarnya lebih ke upaya berdamai dengan diri jika galau melanda), aku juga suka mendatangi pernikahan kawan. Seperti kemarin, beserta teman-teman organisasi di kampus, aku datang ke pernikahan kawanku se-organisasi. Sambil makan sate, dan aneka hidangan yang disajikan, aku melihat sepasang raja ratu sehari itu dari kejauhan. Sungguh membahagiakan, melihat dua insan telihat merona bahagia bersanding di pelaminan sana.

Kelihatannya kebahagiaan dalam pernikahan itu sederhana. Tidak memandang semegah apapun atau sesederhana apapun sebuah walimahan, dari semua pesta pernikahan yang aku kunjungi, semua orang berbahagia. Seakan senyum mereka menular ke semua tamu yang ada. Termasuk aku.

Ya, termasuk aku juga bahagia. Bagaimana aku bahagia bukan hanya karena melihat dua insan di pelaminan itu bahagia. Namun, lambat laun aku melihat diriku sendiri yang memakai kebaya dan jarik yang indah itu. Tidak hanya itu, dengan wajah yang merona, aku bersanding dengan pangeran yang aku damba. Sungguh terlalu.

Benar saja, harapanku kepada seseorang yang terlalu besar membuatku menjadi perempuan yang aneh. Menikmati rasa cintanya sendiri. Namun sebelum keputusan itu diambil, pernah suatu waktu saking kumerindu, berupaya untuk menghubungi seseorang yang aku damba itu. Salah satunya, dengan pura-pura mengirim pesan salah kirim. Atau, secara terbuka mengirim pesan berisi isi hatiku (aneh bukan?).

Salah satu contohnya satu bulan lalu, aku juga ingin sekali menghubunginya. Hal itu ketika ada yang bilang suka padaku dan bahkan mengajak menikah denganku. Namun niatku untuk melampiaskan isi hati, aku urungkan. Biarlah nantinya aku meminta petunjukNya, bagaimana aku harus menjawab pertanyaan lelaki yang inginku ceritakan padanya.

Kegalauan akut itu aku rasakan dulu, sebelum aku belajar mengatur rasa yang kupunya. Nyatanya, tidak semua rasa harus diungkap. Ada rasa tenang, ketika menyimpan perasaan. Mencinta dalam diam. Cukup tersenyum dan mendoakan, ketika tiba-tiba melesat wajah sang pujaan di pikiran.

Aku sadar, seberapa banyak kalimat yang aku tulis kala itu untuk menjelaskan betapa rindunya aku, itu tidak perlu. Karena hakekat cinta itu bukan menjelaskan tapi memahami. Memahami apakah benar-benar rasa yang kupunya itu cinta, atau hanya nafsu belaka.

Maka dari itu, saat ini aku tak begitu menggebu untuk bisa berkomunikasi dengannya. Tidak gelisah jika tidak dapat kabar darinya. Cukup jika Allah Subhanahuwata`ala mempertemukanku dengannya secara tiba-tiba, itu sudah membuatku bahagia. Apalagi tanpa disangka-sangka Allah Subhanahuwata`ala mengizinkan ia mengutarakan janji suci membina sebuah keluarga bersama (ini ngarep pake banget).

Ah, tapi sudahlah tugasku bukan mengejarnya, biar Allah Subhanahuwata`ala yang mendekatkan diriku padanya. Karena, jodohku adalah cerminanku. Tugasku adalah menjadi pribadi yang lebih baik, mencari ilmu bagaimana jadi istri yang baik. Sebegitu jodohku, calon imamku juga akan dibuat baik oleh Allah Subhanahuwata`ala. Aamiin Insyaallah

Toh, sesemangat aku mengejarnya, hanya lelah yang kurasa jika aku malah semakin jauh dari Sang Mahapencipta. Yang aku butuhkan adalah cinta sederhana. Cinta yang dapat mendekatkan diri ini menuju surgaNya. Tanpa itu, aku pikir-pikir dulu. Karena, agama sebagai pondasinya sebagai bekal raja dan ratu sehari menghadapi kenyataan hidup mereka selanjutnya. Yaitu, ujian hidup yang akan dijalani bersama.

Aku butuh pendamping hidup yang bisa membimbingku menuju SurgaNya. Pendamping hidup yang sadar bahwa hidup tak layak dijalani sendirian. Ya, karena kadang, di sebuah perjalanan, kita tak tahu ke mana tempat yang dituju. Namun, jika kita berdua bersama meletakkan Tuhan dalam hati, di mana pun diri ini, akan ada ketentraman jiwa kita miliki.
                                                                                   ***
Sudah sekitar satu jam aku dan rombongan di acara walimahan. Aku terlalu larut dalam imaji diriku sendiri. Sekitar pukul setengah satu siang kala itu, kami minta pamit pada yang punya gawe. Ternyata masjid tak jauh dari tempat digelarnya pesta penikahan. Aku dan rombongan memutuskan untuk shalat dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.

"Ya Allah cintakanlah aku kepada ia yang melabuhkan cintanya kepadaMu, yang bersamanya aku tak takut untuk bermimpi dalam jalan yang Engkau Ridloi," salah satu doa aku panjatkan setelah shalat Dzuhur kala itu.

Semarang, 14 Juni 2015

Baca juga celoteh Hujan dalam Ingatan


Tuesday, June 9, 2015

Kehangatan Keluarga di Balik Dinginnya Dataran Tinggi Dieng

Keluarga! Itulah salah satu alasan yang membuatku rindu akan pulang. Ya, pulang. Pulang ke rumah orang tuaku di Banjarnegara. Maka dari itu, bukan karena kamar-kamarnya, bantal empuknya, atau kursi ukirnya yang indah mempesona, atau pot bunga pengias ruangannya. Bukan. Namun, rumah selalu dirindu menjadi tempat pulang karena orang-orang yang di dalamnya. Emak Bapak kita, Kakak Adik kita, seluruh keluarga.

Dieng Culture Festival

Seperti halnya rumah sebagai tempat dirindu akan pulang, daerah tempat tinggalku Bajarnegara juga begitu. Sejuk apapun daerah tempat tinggalmu, bukan hanya karena angin pegunungannya, bukan juga hanya karena hujan romantisnya, atau kehangatan sinar mentari yang menyinarinya. Namun, kampung halaman selalu dirindu juga karena orang-orang di dalamnya.

Dieng Culture Festival

Begitulah, Banjarnegara not just city! It's a home, it's a story, it's a history. Inilah beberapa potret kebersamaan keluarga dan anak-anak di dataran tinggi Dieng saat Dieng Culture Festival 2012 dan 2014 lalu. Potret kebersamaan keluarga yang selalu membuatku rindu akan masa kecil dulu, kehangatan keluargaku.

Potret kehangatan keluarga itu aku intip melalui lensa kamera di Dieng. Dinginnya dataran tinggi Dieng tidak menyurutkan kehangatan kasih sayang Emak pada anaknya. Seorang Bapak menggendong anaknya pula. Nyaman dan aman nampaknya.  Tak luput Mbak-Mbah mereka bercengkrama bersama. Betapa bahagia itu sederhana bukan?
Dieng Culture Festival

Iya, betapa bahagia itu sederhana. Membawa bekal dari rumah, kemudian dibawa ke tempat wisata untuk disantap bersama. Melupakan sejenak harga sembako yang kian tak terjangkau, harga pupuk yang kian melambung tinggi. Melupakan sejenak bagaimana ulah politisi.

Ah kenapa jadi serius seperti ini. Kembali berceloteh tentang potret keluarga yang aku dapatkan di datran tinggi Dieng, yang jelas, aku suka sekali melihat keluarga yang saling menjaga dan bersyukur atas apa yang dipunya. Semoga begitu pula kelak keluargaku begitu nanti. Aamiin Insyaallah 

Dieng Culture Festival

Dieng Culture Festival datang lagi pada 1-2 Agustus 2015 nanti. Beberapa hasil potretku tentang kehangatan keluarga di balik dinginya dataran tinggi Dieng telah aku bagi pada celoteh kali ini. Sekali lagi Banjarnegara not just city! It's a home, it's a story, it's a history. Selamat berlibur di Banjarnegara, bahagia itu sederhana, sesederhana bercengkrama bersama keluarga. Selamat menikmati indahnya Dieng di Banjarnegara dan keramahan para penduduknya.


Foto dan teks: IG @marfuahumarsidik


Rindu



Hari ini Senin ataukah Sabtu
Kamu tahu?
Yang pasti setiap hari aku merindu

Semarang, 9 Juni 2015



Tuesday, June 2, 2015

Jauh di Mata, Dekat dalam Doa


Sumber: google

Percayalah saat ini bukan karena aku kecewa padamu, aku menghindarimu. Bukan. Namun, aku tak kuasa bertatapan mata denganmu, karena sebelum engkau halal bagiku, aku tak mau menatapmu jadi candu bagiku.

Saat ini bukan karena aku benci padamu, aku menjauhimu. Bukan. Namun, aku percaya jika aku berjodoh denganmu, insyaallah kita akan bertemu.

Saat ini bukan juga karena aku marah padamu, aku tak menghubungimu lagi. Bukan. Aku rindu, sangat merindu. Namun, aku mau kita ada jarak dulu, sampai akhirnya Allah mengizinkan kita bersatu.

Percayalah,saat ini meskipun aku menghindarimu, menjauhimu, dan  tak menghubungimu, namun sebisaku namamu ada dalam doaku. Semoga Allah meridloi dalam ikatan cinta dan mencintai dalam pernikahan bersamamu. 

Iya, bersamamu. Bersama sebuah nama yang jauh di mata, dekat dalam doa. Entah engkau akan disatukan atau tidak denganku, hanya Allah Subhanahuwata`ala Yang Maha Tahu.

Percayalah, yang aku tahu, sebagaimana diriku memperbaiki diri, Allah akan memperbaiki dirimu. 

Semarang, 2 Juni 2015



Monday, June 1, 2015

Hujan Bulan Juni

shintashinta.wordpress.com
oleh Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yag lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserapnya akar pohon berbunga itu

1989
atviana.wordpress.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More