Setiap Anak adalah Juara

...Guru seperti teko yang penuh air, yang menyirami tanaman, bukan menyirami sebuah cangkir....

Hujan dalam Ingatan

...Seperti pertanyaan yang aku titipkan pada hujan sore itu. Apakah kau merindukanku?....

Tiga Bungkus Nasi Kucing untuk Berbuka

...Kebahagiaan berada di dalam hati orang yang mengingatNya....

Kisah Kertas Kebahagiaan

...Let me find the way, close our eyes, listen closely, and attend with our heart....

Siapa yang Berdiri di Depan Pintu?

...dan kau tahu makna cinta, masuklah....

Gusti Allah Ora Sare

...Hidup adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan....

Saturday, April 30, 2016

Tempat Wisata Semarang sampai Banjarnegara

Sumber: bisniswisata.co.id



Hari sudah berganti. Malam ini adalah awal Mei. Namun, mataku belum juga mau terpejam. Mending dari pada bengong nunggu calon suami dan rombongan yang masih dalam perjalanan dari Kota Wali Demak, kutulis celoteh tentang beberapa tempat wisata yang ada di sepanjang jalur Semarang-Banjarnegara.

Barangkali celoteh ini bisa jadi rujukan kawan-kawan yang ingin untuk mencari dan berkunjung ke tempat wisata selepas menghadiri walimatul'ursy besok. 

Beberapa foto yang ada pada celoteh ini, merupakan foto yang aku ambil dalam perjalananku ketika mudik hari Kamis (H-4 pernikahan) kemarin. Iya, beberapa kawan heran, mau mendekati hari pernikahan tapi masih di Semarang. Seperti yang aku jelaskan pada celoteh sebelumnya, hal itu aku lakukan karena skripsiku belum kelar. (doakan semoga lancar ya?)

Baiklah ini dia beberapa tempat wisata dan kuliner yang mungkin kawan-kawan berminat untuk mampir selepas acara pernikahanku besok.

1. Gedong Songo dan Umbul Sido Mukti

Jika kawan-kawan menempuh perjalanan Semarang -Banjarnegara melalui jalur alternatif Bandungan-Sumowono, maka kawan-kawan akan melewati arah tempat wisata Gedong Songo dan Umbul Sido Mukti.

Tempat wisata di ketinggian kurang lebih 1500 mdpl ini menyuguhkan pemandangan indah dan udara yang sejuk. Seperti i Gedong Songo, selain terdapat candi-candi, di sana kita bisa jalan-jalan menuju candi satu ke candi yang lain. Meski lelah, tapi pemandangan nan indah dan udara yang sejuk mengobati rasa lelah kawan-kawan. Insyaallah

Selain tempat wisata Gedong Songo, jalur alternatif Semarang-Banjarnegara ini juga terdapat wisata Umbul Sido Mukti. Kawan-kawan bisa berenang di kolam dari mata air Gunung Ungaran. Tempatnya di ketinggian, sehingga berenang berasa di atas awan.

2. Rawa Pening (Kampung Rawa, Eling Bening) dan Serabi Ambarawa

Berbeda dengan jalan alternatif, melewati jalan kota lewat Bawen, kawan-kawan bisa mampir ke Kampung Rawa atau Eling Bening. Di sana bisa menikmati santapan dengan panorama Rawa Pening.
Dokumentasi Pribadi @marfuahumarsidik

Selain itu, jika ke Ambarawa cobalah makanan khas di sana yaitu serabi Ambarawa. Di Indonesia terdapat macam-macam jenis serabi. Menurutku serabi Ambarawa perlu kawan-kawan cicipi.

3. Museum Palagan dan Museum Kereta Api Ambarawa

Melihat peninggalan masa perang bisa ke Museum Palagan. Bisa juga naik kereta api berbahan bakar kayu lho! Kereta uap begitu. Lalu juga bisa melihat kereta api berusia ratusan tahun jaman Belanda di Museum Kereta Api Ambarawa. 

4. Agrowisata Soropadan
Dokumentasi Pribadi @marfuahumarsidik

Temangung mempunyai tempat wisata yang edukatif. Pengunjung bisa melihat hasil pertanian unggulan dari tempatnya di tanam langsung. Tapi tempat ini punya waktu khusus untuk dikunjungi seperti saat panen, kemungkinan Oktober mendatang.

5. Ngopi seperti di Eropa di Area Istirahat Kledung (Rest Area Kledung)
Dokumentasi Pribadi @marfuahumarsidik

Setelah melewati Ambarawa, perjalanan Semarang-Banjarnegara juga melewati area istirahat Kledung. Tempat yang diapit dua gunung yaitu Sindoro dan Sumbing ini menyuguhkan kopi khas Temanggung yang nikmat. Udara yang dingin menjadikan tempat ini bisa dibilang tempat ngopi seperti di Eropa. Tidak hanya kopi, medoan juga jadi penganan yang cocok disantap di sana.
Dokumentasi Pribadi @marfuahumarsidik

Ohya, setelah Kledung maka selamat datang di Wonosobo. Di sana, tidak tentu waktu kawan-kawan bisa jadi menemui kbut tebal. Bahkan kadang-kadang jarak pandang hingga kurang dari tiga meter. Jadi sembari menikmati nuansa kabut tebal, tetap berhati-hati di jalan ya?

6. Seruling Mas dan Surya Yudha Park

Kebun binatang Seruling Mas bisa kawan-kawan kunjungi jika sampai di Banjarnegara. Surya Yudha Park juga bisa jadi rekomendasi untuk berwisata. Kawan-kawan bisa berenang dan bahkan baru-baru ini bisa nonton film di bioskop yang belum lama ini ada di Banjarnegara.

7. Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu)

Sepulang dari acara walimatul'ursy, kawan-kawan bisa naik ke Dataran Tinggi Dieng. Melewati Karangkobar, kawan-kawan dapat melihat sisa-sisa desa Sijemblung yang tertimbun longsor tahun lalu. 

Aku menjadi merasa kecil saat melihat sisa-sisa longsor yang memakan korban ratusan warga itu (bahkan sampai  tulisan ini ditulis, kira kira masih ada 20 korban belum ditemukan). Aku jadi berpikir betapa Alloh Mahakuasa jika sudah Kun faya kun.

Setelah melewati Karangkobar, baru kawan-kawan menikmati keindahan alam Dieng. Hamparan ribuan hektar tanaman kentang. Kawasan Candi Arjuna, Telaga Warna, Kawah-kawah, Museum Kailasa, dan masih banyak tempat lain yang bisa dijelajahi.
Baiklah aku sudah mengantuk. Itu tadi beberapa tempat wisata yang bisa kawan-kawan kunjungi saat melakukan perjalanan Semarang-Banjarnegara atau sebaliknya. Sudah ya, aku sedikit mengantuk sekarang. Bagi kawan-kawan yang bisa datang ke walimatul'ursy besok, insyaallah sampai jumpa di Banjarnegara. Bagi kawan-kawan yang berhalangan datang, semoga doa baik kalian Alloh kabulkan. Aamiin....

Banjarnegara, 1 Mei 2016 01.36 WIB





Wednesday, April 27, 2016

21 Hari Menjelang Pernikahan

Sampai celoteh ini diterbitkan, aku masih bergumul dengan skripsi. Mengerjakan skripsi merupanya tidak semudah yang aku bayangkan. Tidak mudah menaklukan rasa malas yang menghadang. Hal ini seperti yang diungkap pada penelitian yang dilakukan senpai-ku (kakak tingkat) bernama Lita chan (kata sapaan dari bahasa Jepang untuk perempuan).

Lita chan meneliti kendala apa yang dihadapi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes ketika mengerjaan skripsi. Dalam penelitian (2015) tersebut diketahui salah satu faktor yang menjadi kendala mengerjakan skripsi adalah kurang disiplin dalam manajemen waktu skripsi dengan kegiatan lain.

Sepertiku, dulu aku mengerjakan skripsi sambil galau memikirkan yang lain. Apa coba kalau bukan jodoh. Hehe Tapi aku berharap bagi kawan-kawan yang masih menunggu jodoh, jangan sepertiku yang berlarut-larut galau ya?

Hal ini karena, setelah muhasabah diri, aku sadar, jodoh akan datang pada waktunya. Kita juga tidak tahu mana yang datang lebih dulu. Jodoh atau maut menjemput. Jadi masalah jodoh, biar Allah yang ngatur. Tugas kita hanya memperbaiki diri menjadi lebih-lebih baik lagi. Insyaalloh Dan sebanding dengan itu, Allah juga sedang mempersiapkan ia jodohmu yang sedang memperbaiki diri pula. Insyaallh

Begitu juga denganku, meskipun aku insyaallah akan menikah 1 Mei nanti. Masih ada waktu 21 hari lagi untuk mempersiapkan diri. Memperbaiki diri Insyaallah menjadi insan lebih baik lagi. 

Benar saja, 21 hari (baca: dua puluh satu hari!) lagi aku akan menikah. Dan rasanya campur aduklah. Aku yang selama ini dikenal dengan perempuan jomblo (iya, kabanyakan kawan akrabku memanggil namaku dengan "Mblo") harus siap dengan status baru menjadi seorang istri.

Bismillah... semoga Allah subhanahuwata'ala memberkahi kami. Aamiin

                                  ***
Kubaca celotehku yang masih dalam kerangka (draf) di blog. Tulisan yang kutulis 21 hari sebelum pernikahan ini belum sempat aku selesaikan dan aku muat di laman blogku.

Rasanya campur aduk. Aku harus menerima kenyataan, aku yang suka kemana-mana sendiri. Kini insyaallah akan bersuami. Belajar lebih dewasa lagi. Insyaallah tidak hanya itu, aku juga tidak boleh menelantarkan skripsi.

Ya, sampai detik ini 4 hari menjelang pernikahan aku masih di Semarang. Ada kewajiban yang masih perlu aku selesaikan. Bismillah....

Baiklah  Insyallah besok mudik. Emak sama Bapak di rumah sudah menanyakan kapan pulang. Saudara kembar dan Kakak Ipar (alhamdulillah aku sekarang punya Kakak Ipar lho!) juga sama. "Iki calon pengantene kok urung neng umah," tanya mereka.

"Tratage wis dipasang pengantene esih neng Semarang," canda temanku tadi siang.

Bismillah besok insyaallah aku pulang. Setelah ijabsah, insyallah kembali berjuang di Semarang meraih ijasah. 

Patemon, Gunungpati, Semarang, 27 April 2016

Tuesday, April 5, 2016

7 Cara Jadi Keluarga Muslim Bahagia

https://id.pngtree.com/

Bagi pasangan muslim pasti mendambakan bagaimanakah wujud keluarga Islami itu? Waa... kok jadi serius gini ya? Seharian ngurus skripsi, sembari istirahat tangan ini tiba-tiba pengen buka browser, trus ngetik kata kunci "Hak dan Kewajiban Suami Istri" trus di antara artikel yang disuguhkan Mbah Google ada artikel "Cara Jadi Keluarga Muslim Bahagia". Aku pikir setelah membaca artikel tadi, aku memang perlu ngaji lagi (ada yang bisa nunjukkin tempat ngaji pra-nikah di Semarang nggak ya?).

Setidaknya, aku baca-baca artikel pra-nikah melalui Daring dulu. Berikut ini sari dari artikel tentang cara jadi kelurga muslim bahagia yang aku baca. Dalam artikel tersebut, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam upaya menumbuhkan keluarga bahagia menurut ajaran Islam dengan mengenal ciri-ciri dan cara-cara rumah tangga yang islami, di antaranya:

1.Didirikan atas dasar ibadah

Rumah tangga didirikan dalam rangka ibadah kepada Allah, dari proses pemilihan jodoh, pernikahan (akad nikah, walimah) sampai membina rumah tangga. Sebagaimana tugas kita di muka bumi ini yang hanya untuk mengabdi/beribadah kepada Allah, maka pernikahan ini pun harus diniatkan dalam rangka tersebut.

2.Terjadi internalisasi nilai Islam secara kaffah (menyeluruh)

Suami bertanggung jawab terhadap perkembangan pengetahuan keislaman dari istri, dan bersama menyusun program pendidikan anaknya. Tolong-menolong dan mengingatkan dalam beribadah.

Sabda Rasulullah saw: “Semoga Alloh merahmati suami yang bangun malam hari lalu shalat dan membangunkan pula istrinya lalu shalat pula. Jika enggan maka dipercikkannya air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati istri yang bangun malam hari lalu shalat dan membangunkan pula suaminya lalu shalat pula. Jika enggan maka dipercikkannya air ke wajahnya.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah).

3.Terdapat keteladanan (qudwah) 

Suami istri
biasa belajar melakukan apa disunnahkan agama dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, setiap hendak keluar atau masuk rumah anggota keluarga membiasakan mengucapkan salam dan mencium tangan. Membiasakan mengajak  anak-anak menegakkan shalat diawal waktu.

4.Tercukupinya kebutuhan materi secara wajar

Suami
harus membiayai kelangsungan kebutuhan materi keluarganya sesuai kemampuannya, karena itu merupakan salah satu tugas utamanya. Namun istri tidak boleh menuntut lebih dari pendapatan halal sebatas kemampuan sang suami.

Firman Allah Subhanahuwata`ala: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.” (QS al-Baqarah 233)

5.Terciptanya hubungan saling pengertian

Keluarga muslim bahagia
terdapat seorang suami  yang sabar. Tidak boleh terlalu keras ataupun berlebihan kepada istri dalam menegur dan meluruskan yang salah, karena itu berarti membengkokkannya.

Rasulullah Shalallahu`alaihiwasaalam bersabda: “Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik.” (HR Imam al-Bukhari dan Muslim)

Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sabda Rasulullah Shalallahu`alaiwassalam: “Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik budi pekertinya dan paling lemah-lembut perilakunya kepada ahli keluarganya” (HR Imam at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan al-Hakim)

6.Menghindari hal-hal yang tidak Islami

Masih ingat dengan Musa finalis Hafidz Qur`an? Iya, anak berumur 5,5 tahun itu menjadi pemenang kompetisi hafal Alqur`an di sebuah stasiun televisi yang ditayangkan pada Ramadhan tahun lalu. Kabarnya, agar Musa menjadi Hafidz Qur`an, keluarga Musa menggunakan teknologi untuk mengaji. Selain dibiasakan shalat malam, sehari-hari, Musa menonton TV tapi bukan acara yang lebih banyak "haha-hihi", Musa menyetel murotal biar mudah hafal Alqur`an.

Jadi, kita tidak bisa hidup sendirian terpisah dari masyarakat. Betapa pun taatnya keluarga tersebut terhadap norma-norma agama, apabila sekitar lingkungannya tidak mendukung, pelarutan nilai akan lebih mudah terjadi, terutama pada anak-anak. Pilihlah lingkungan tempat tinggal yang baik juga tontonan yang baik.

7.Berperan dalam pembinaan masyarakat

Keluarga islami harus memberikan kontribusi yang cukup bagi perbaikan masyarakat sekitarnya (aku perlu banyak belajar tentang ini). Suami harus dapat mengatur waktu yang seimbang untuk Allah Subhanahuwata`ala (ibadah ritual), untuk keluarga (mendidik keluarga serta bercengkrama bersama istri dan anak-anak), waktu untuk ummat (misalnya mengisi ceramah atau mendatangi pengajian, menjadi pengurus masjid, panitia kegiatan keislaman) dan waktu mencari nafkah. Begitu pula dengan istri diberi kesempatan untuk bekiprah di jalan da’wah bagi muslimah disekitarnya. Wallahu’alam. (disari dari www.ummi-online.com)

Ditulis di Gedung G Unnes, 4 April 2016 dalam rangka cari referensi skripsi sambil nyambi cari apa-apa yang dibutuhkan untuk bekal pra dan pasca nikah nanti. Aku masih perlu belajar lagi.

Saturday, April 2, 2016

Pas Foto Berlatar Belakang Biru

Sumber foto: google

Perempuan mana yang tidak ingin memiliki kisah cinta berakhir bahagia. Kisah cinta bahagia bak seorang putri yang menikah dengan pangeran impiannya. Tidak jarang juga yang mengimpikan kisah cinta seperti dalam drama-drama Korea. Misalnya drama berjudul Full House, Boys Before FlowersPrincess Hour, dan drama Korea kebanyakan lainnya. Begitu juga dalam drama Taiwan yang menurutku menjadi cikal bakal merebaknya drama Korea dan sejenisnya berjudul Meteor Garden.

Alur pada drama yang disebutkan di atas sama. Sama-sama ada dua sejoli yang awalnya saling benci tapi kemudian jatuh cinta. Ya, benci jadi cinta. Segala rintangan dihadapi dari pertentangan keluarga hingga orang ketiga. Namun, akhirnya mereka bisa melalui itu semua. Hidup bersama dan bahagia.

Tidak hanya itu, barangkali tidak sedikit pula yang membayangkan cerita cintaku seperti dalam film Ada Apa dengan Cinta (AADC). Cinta yang awalnya benci pada Rangga, akhirnya jatuh hati pada lelaki yang suka dengan puisi Khairil Anwar itu. Tapi, tentunya AADC dengan akhir cerita Cinta hidup bahagia dengan Rangga (karena sampai saat ini aku belum tahu akhir cerita AADC, eh tayang bulan ini atau bulan depan AADC 2 ya? Aduh penasaran bagaimana akhir cerita penantian Cinta atas Rangga selama 14 purnama lamanya. Semoga sih bahagia).

Selain kisah cinta dalam AADC, kisah cinta impian seperti dalam buku-buku. Ayat-ayat Cinta misalnya. Siapa yang tidak mau seperti Aisyah yang mempunyai suami sholeh seperti Fahri. Walau nyatanya impian itu aku pikir ulang lagi, perlu mempersiapkan diri karena melihat diri masih jauh dari sosok Aisyah yang sabarnya luar biasa sekali.

                                                                            ***
Aku tidak phobia kamera. Tapi, hari ini aku benar-benar merasa gugup. Aku benar-benar merasa gugup bukan karena kilatan cahaya dari kamera, bukan. Tapi, hari ini aku membuat pas foto berlatar belakang biru. Foto yang akan diambil bukan untuk narsis sebagai foto diri di Facebook atau media sosial lainnya. Ini foto akan melekat pada sebuah buku. Buku sebagai tanda pencatatan oleh negara bahwa sebuah hubungan muda-mudi telah disahkan oleh Undang-Undang Langit. Apalagi kalau bukan buku nikah.

Sembari menunggu giliran untuk difoto, keluar pertanyaan dari kepalaku. Apakah ini nyata? Aku akan menikah,  ia yang ada di depan sana akan menjadi imamku? Insyaallah Ia yang tak banyak kukenali. Ia yang juga tak lebih banyak mengenali aku. Warna kesukaannya pun aku tak tahu. Apalagi apakah ia tahu? Kebiasaanku saat ini ketika santai, lebih suka menyetel murotal daripada lagu, kadang streaming radiorodja.com lewat netbook-ku, dan suka membaca cerpen juga Mice Cartoon pada harian Kompas edisi Minggu.

Giliran difoto telah tiba, bismillah kududuk tersenyum di depan kamera. Menunggu aba-aba satu, dua, tiga. Kutersadar dari bayangan tentang kisah-kisah cintaAh, tak peduli kisah cintaku seperti dalam drama Korea, film AADC, dan novel best seller atau tidak. Yang pasti sesederhana apapun kisah cinta kita, terpenting setiap orang termasuk aku punya kisah sendiri. Kisah yang seru bukan atas dasar penilaian orang lain, tapi bagaimana niat kita dan cara memaknainya atas dasar anjuran Allah Subahahuwata`ala. Insyaallah....

"Mas ke Balai Desa dan KUA minggu depan insyaallah," katanya sebelum bersama pergi mengendarai motor sendiri-sendiri. Itulah celoteh tentang pas foto berlatar belakang biru, kemantapan terhias senyum kala itu. Bismillah semoga ia mampu membimbingku. Insyaallah

Patemon, Semarang, 2 April 2016


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More