pemilu.tempo.co |
Selain Piala Dunia, sejak ditayangkan secara
langsung pada Senin (9/6) debat Capres dan Cawapres menjadi perhatian khalayak.
Debat Capres dan Cawapres yang ditayangkan di sejumlah stasiun televisi ini
mampu menjadi magnet masyarakat untuk berkumpul di depan layar televisi untuk
membicarakan nasib bangsa lima tahun ke depan.
Setidaknya ada angin sejuk yang menengarai
pelaksanaan demokrasi Indonesia menuju demokarsi Pancasila yang sebenarnya.
Beberapa calon yang disinyalir akan muncul menjadi Capres, ternyata pada
Pilpres kali ini hanya muncul dua calon saja. Hal ini diharapkan menciptakan Pilpres
dan Presiden yang tidak hanya riuh bicara, tapi aksi nyata.
benny dan mice cartoon |
Tidak hanya itu, debat dan dialog ini mampu membuka
wawasan masyarakat mengenai visi dan misi masing-masing calon. Hal ini dapat
terjadi jika kita menjadi penonton yang baik, dapat menjadikan program tersebut
sebagai ajang untuk mempertimbangkan siapa yang akan dipilih saat Pilpres
nantinya. Ya, dengan melihat di layar kaca Capres dan Cawapres, bagaimana raut
mukanya, bagaimana tutur katanya, bagaimana ketulusan setiap calon saat
menyampaikan visi dan misi mereka. Kondisi ini juga diharapkan mampu mengurangi
dampak kampanye hitam yang marak di media sosial. Masyarakat dapat berpikir
jernih dalam memilih presiden pilihannya.
Pemerintah
yang Terbuka dan Kita Awasi Bersama
http://manzie.wordpress.com/ |
Masyarakat dibuka pikirannya, untuk tidak hanya
melihat sosok saja, tapi apa yang menjadi grand desaign masa depan Indonesia.
Dengan pemaparan ini juga, tidak hanya masyarakat Indonesia yang mengetahui
visi dan misi setiap calon, namun juga diketahui oleh negara lain. Oleh karena
itu, selain masyarakat yang harus siap dengan setiap visi dan misi Capres,
pihak asing juga harus siap dengan setiap kebijakan presiden terpilih yang
berdampak pada kebijakan mereka.
berdikarionline.com |
Visi dan Misi masing-masing calon agaknya tidak jauh
berbeda. Dari tiga putaran debat Capres dan Cawapres yang telah dilakukan,
keduanya mempunyai garis besar visi misi yang sama. Sama-sama berkomitmen
memberantas korupsi, meningkatkan derajat pelaku usaha dalam negeri, juga
berkomitmen menjadikan Indonesia yang berdaulat.
pemilu.tempo.co |
Dari keterbukaan visi misi tadi, siapapun presiden
terpilih pada 9 Juli nantinya masyarakat berhak untuk mengawasi jalannya visi
misi. Tidak hanya menjadi objek pembangunan, tapi turut aktif dalam mengisi dan
mengawasi jalannya pemerintahan. Salam untuk Indonesia kita bersama.
segitiga.net |
(Tulisan ini saya tulis pada masa hangat-hangatnya Piala Dunia yang beriringan dengan Pemilu 2014, meskipun yang menjadi presiden ke-7 (tujuh) bukan pilihan saya, namun akhirnya kejombloan Indonesia berakhir setelah beberapa hal mengenai penyelengaraan Pemilu dianggap ada kekeliruan oleh pasangan Prabowo-Hatta. Setelah dihasilkan titik temu, semoga pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden yang amanah aamiin insyaallah)
lensaindonesia.con |
0 comments:
Post a Comment