Naik Becak- Raeni menaiki becak ayahnya yang selama ini mengantarkannya menggapai sarjana di Unnes, Selasa (10/6). |
Kun Fayakun. Ada kuasa di luar dirinya. Menjalani hidup tak lepas dari berusaha dan berdoa karena ia percaya Tuhan mendengar doa setiap hambaNya.
Kekurangan materi tidak menghalangi Mugiyono untuk bermimpi.
Impiaan tukang becak asal Kelurahan Langenharjo Kendal ini sederhana, bisa mengantarkan anak sampai sarjana seperti ayah
yang lainnya. Sumber penghasilannya sebagai tukang becak memang tidak seberapa,
namun impiannya melebihi materi yang ia punya.
Raeni, gadis berjilbab sumringah bersanding dengan
ayahnya ketika wartawan menghampirinya menghentikannya sejenak untuk masuk ke
gedung auditorium. Selain karena anaknya menjadi wisudawan terbaik di Unnes, kedatangan
Mugiyono bersama anaknya dengan mengendarai becak menjadi perhatian para wartawan,
pengunjung audit, pedagang di sekitar audit,
dan seluruh pasang mata yang melihatnya.
Wawancara Bersama Rektor |
Rieni merupakan Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang
menjadi wisudawan dengan IPK terbaik. Ya, IPK 3,96 menjadi angka yang berhasil
menjadi IPK teratas mengungguli 1.053 wisudawan Unnes lainnya. Raeni tidak
pernah minder untuk terus melanjutkan kuliah meski hanya anak seorang tukang
becak. Jalan untuk kuliah pun terbuka, ia tercatat sebagai mahasiswa penerima beasiswa
Bidik Misi membantunya meraih mimpi.
Kesungguhan Raeni tidak lepas dari didikan ayahnya.
Ayahnya merupakan anak pertama dari lima bersaudara yang sejak kecil diajarkan
untuk bekerja keras. Tidak hanya bekerja keras, ia juga menambahkan, setiap usahanya
selalu diiringi dengan doa. “Minta kepada yang kuasa, tirakat mohon pada yang kuasa,”
ungkapnya ketika mengantarkan anaknya di acara wisuda di gedung aditoriun
Unnes, Selasa (10/6).
Sumber: http://www.bp2munnes.org/2014/06/anak-tukang-becak-jadi-wisudawan-terbaik.html