Percayalah saat ini bukan karena aku kecewa padamu, aku menghindarimu. Bukan. Namun, aku tak kuasa bertatapan mata denganmu, karena sebelum engkau halal bagiku, aku tak mau menatapmu jadi candu bagiku.
Saat ini bukan karena aku benci padamu, aku menjauhimu. Bukan. Namun, aku percaya jika aku berjodoh denganmu, insyaallah kita akan bertemu.
Saat ini bukan juga karena aku marah padamu, aku tak menghubungimu lagi. Bukan. Aku rindu, sangat merindu. Namun, aku mau kita ada jarak dulu, sampai akhirnya Allah mengizinkan kita bersatu.
Percayalah,saat ini meskipun aku menghindarimu, menjauhimu, dan tak menghubungimu, namun sebisaku namamu ada dalam doaku. Semoga Allah meridloi dalam ikatan cinta dan mencintai dalam pernikahan bersamamu.
Iya, bersamamu. Bersama sebuah nama yang jauh di mata, dekat dalam doa. Entah engkau akan disatukan atau tidak denganku, hanya Allah Subhanahuwata`ala Yang Maha Tahu.
Percayalah, yang aku tahu, sebagaimana diriku memperbaiki diri, Allah akan memperbaiki dirimu.
Semarang, 2 Juni 2015