Setiap Anak adalah Juara

...Guru seperti teko yang penuh air, yang menyirami tanaman, bukan menyirami sebuah cangkir....

Hujan dalam Ingatan

...Seperti pertanyaan yang aku titipkan pada hujan sore itu. Apakah kau merindukanku?....

Tiga Bungkus Nasi Kucing untuk Berbuka

...Kebahagiaan berada di dalam hati orang yang mengingatNya....

Kisah Kertas Kebahagiaan

...Let me find the way, close our eyes, listen closely, and attend with our heart....

Siapa yang Berdiri di Depan Pintu?

...dan kau tahu makna cinta, masuklah....

Gusti Allah Ora Sare

...Hidup adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan....

Friday, March 18, 2016

Wisata Kansai

Yapp, kita berjumpa lagi membahas tempat melancong menarik di area Kansai selain Osaka yang minasan. Karena sebetulnya banyak sekali tempat menarik selain dua kota besar di Jepang tersebut dan tidak kalah eksotisnya lho. Ingin tahu di manakah saja tempat itu? Mari kita simak bersama.^^

1. Kyoto Studio Park
japanguide
Sebuah taman bermain yang dibangun dengan suasana Jepang pada era Edo (1603-1867) lengkap dengan beragam fasilitas dari masa lampau. Selain Nihonbashi, terdapat replika bangunan pengadilan, kantor polisi, dan juga daerah lampu merah Yoshiwara. Selain itu, tempat tersebut juga memiliki nama lain yaitu Toei Uzumaza Studio Park. Dapat ditempuh dari Stasiun Kyoto menggunakan bus kota atau kereta Japan Railway. Tiket masuk ke dalam studio tempat syuting film bertema samurai ini seharga ¥2.200 (sekitar Rp 250.000). Di dalam studio park juga terdapat tempat penyewaan baju tradisional Jepang. Turis dapat menyulap dirinya menjadi samurai, ninja, maupun geisha. Sesuai dengan namanya, tempat tersebut adalah lokasi bersejarah bagi perfilman Jepang, yang pernah mencapai zaman emas pada era 1950-an. Di mana film besutan sutradara legendaris Akira Kurosawa juga pernah melakukan syuting di sana. Jika sedang beruntung pengunjung dapat melihat proses syuting film yang dibintangi aktor terkenal Jepang seperti Takura Kimura dari SMAP. Bahkan tidak jarang di tengah jalan mendadak terjadi perkelahian dua samurai.

2. Kobe Nunobiki Herb Garden
raksotravel
Wisata atraktif berupa kebun herbal yang konon koleksinya mencapai 75.000 jenis dari sekkitar 200 varietas tanaman herbal. Yang biasanya menjadi pusat perhatian para pengunjung –biasanya ibu-ibu- adalah kebun mawar dengan beraneka macam gradasi warna dan keharuman, bahkan ada yang menyerupai aroma sirup frambozen. Bangunan yang berdiri di dekat kebun mawar tersebut adalah museum kecil bergaya Eropa, di dalamnya terdapat koleksi alat-alat yang dipakai untuk mengekstraksi wewangian dari tanaman herbal. Ada juga toko-toko souvenir yang menjajakan berbagai barang seperti parfum, sabun, teh, hingga aneka pernak-pernik serba herbal. Nah, salah satu cara terbaik menikmati keindahan Kobe Nunobiki Herb Garden ini dengan melalui kereta gantung alias ropeway yang mampu membawa pengunjung melihat pemandangan asri dan sejuk dari ketinggian dengan jelas karena semua sisi alat transportasi ini terbuat dari kaca. Tiket kereta gantung sekali jalan ke kebun herbal ini seharga ¥900 (sekitar Rp 100.000) yang tersedia hingga menjelang petang sekitar pukul 17.00 hingga kerlap-kerlip Kobe juga mulai bisa dinikmati dari transparansi benda yang juga bisa disebut gondola itu.

3. Kuil Kumano Nachi Taisha
jalan2.blogspot
Terletak di Kota Kumano, 100 meter di sebelah selatan Osaka, tepatnya di Semenanjung Kii, Prefektur Wakayama. Wilayah ini dikenal sebagai daerah suci dan memiliki tiga kuil ternama yang disebut Kumano Sanzan, yakni Hongu Taisha, Nachi Taisha, dan Hayatama Taisha. Tempat sakral kepercayaan Shinto –yang secara harfiah bermakna “jalan para dewa”- berada di puncak bukit berhawa dingin, berdekatan dengan Air Terjun Nachi yang menjulang hingga 133 meter. Juga bersebelahan dengan tempat suci agama Budha, Nachisan Seigantoji Temple. Air Terjun Nachi sendiri merupakan air terjun tunggal tertinggi di Negeri Sakura, adalah lokasi ritual yang selalu dilakukan oleh pendeta Shinto maupun Budha setiap pagi, yang di mana hidup berdampingan dengan damai.
Kuil yang dibangun pada masa Kaisar Nintoku (313-399) ini beberapa kali direnovasi mulai zaman Tensho (1580), berlanjut ke zaman Shogun Tokugawa, Syowa, serta Showa (1983). Tiap tahun masyarakat Jepang melakukan perjalanan suci (ziarah) ke kuil-kuil tersebut dengan rute ziarah yang disebut Kumamo Kodo yang dulunya dilewati kaisar dan tentara Jepang sejak masa Heian (794-1192). Walaupun Nachi adalah tempat suci, setiap pengunjung diizinkan masuk tanpa pantangan apa pun. Nah, berkunjung ke kuil memang tidak lepas dari omamori (jimat pelindung). Selain orang Jepang, para pengunjung juga dapat membelinya sebagai souvenir. Kini tampilan omamori juga kian menarik dengan tokoh-tokoh kartun seperti Hello Kitty dan Doraemon.

4. Puri Himeji
kolak manis.com credit: lilomag.com
Puri Bangau Putih yang dikenal juga sebagai “Shirasagi Jo” di Prefektur Hyogo –sebelah Osaka- dibangun pada abad ke-14 pada masa Shogun Ashikaga. Bangunan berwarna putih mirip seperti Burung Bangau yang hendak terbang itu merupakan satu dari tiga benteng pertahanan utama di Jepang bersama Puri Kumamoto dan Puri Matsumoto. Puri Himeji yang bertingkat lima ini sering menjadi lokasi pengambilan gambar untuk drama TV dan juga film-film bertema sejara mulai dari “Ran” dan “Kagemusha” karya Sutradara Akira Kurosawa.
Memasuki bagian dalam puri, perlu ekstra tenaga saat menaiki tangga kayu yang cukup curam untuk mencapai bagian menara utama puri. Namun di sisi lain di setiap tingkatnya pengunjung disuguhi berbagai artefak yang terkait dengan sejarah pembangunan Puri Himeji seperti koleksi senjata, baju perang, dan struktur dasar puri yang materialnya terbuat dari kayu. Dan keletihan pun tidak terasa lagi setelah berada di menara utama yang tingginya sekitar 46,5 meter tersebut. Para pengunjung dapat melihat pemandangan Kota Himeji dan kawasan di sekitarnya yang hijau dan asri. Apabila berkunjung di musim semi maka wisatawan dapat menikmati hamparan bunga sakura yang sedang mekar.

Bagaimana minasan? Apakah tertarik berwisata ke sana bersama teman-teman atau keluarga? Hehe, pastinya dong. Apabila sudah berada di sana jangan kaget dengan logat Kansai-ben yang sedikit geli di telinga ya? Hihi.^^

Oh iya, jangan lupa kritik dan sarannya ya minasan? :)

Semoga bermanfaat! :D


Sumber: Koran HaloJepang! Edisi September 2014, Maret 2015, Januari dan Februari 2016

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More