Dan, mungkin kamu yangg sering merasakan sakit hati, kubuat catatan kecil ini
untukmu. Maaf Mbak, saat-saat yang dulu, kemarin, mungkin aku pernah
menyakitimu. Mbak, can you forgive me? Ini aku yang berjerawat.
*Surat ini aku tulis sambil kukur-kukur jerawat (22/7).
Sontak aku tertawa kecil selepas membaca kalimat terakhir tulisan itu. Tulisan pada selembar kertas origami warna merah itu merupakan sebuah ungkapan perasaan adikku saat lebaran kemarin. Namun, hanya sesaat aku tertawa kecil, aku sadar ia menulis surat dengan kata-kata yang muncul dari hati. Polos dan jujur sekali.
Aku tidak menyangka, gadis kelas XI SMA itu punya inisiatif untuk memberikan surat tanda maaf tidak hanya untukku tapi seluruh anggota keluarga (Emak, Bapak, dan saudara kembarku). Aku tiga bersaudara, yaitu aku, saudara kembarku, dan adikku. Kami memang suka memberikan pesan melalui selembar kertas.
Misal saja jika aku atau kembaranku akan kembali ke Semarang (aku dan saudara kembarku masih kuliah di perguruan tinggi negeri di Semarang), kami menuliskan pesan dan menempelkan pesan di dinding kamarnya (yang memang sudah nampak seperti majalah dinding, ada berbagai tempelan di sana) atau diselipkan pada kaca lemari berharap adikku mudah menemukan pesan kami.
Bisa jadi memang benar, sebuah pesan bagaimana pun cara menyampaikannya (baik melalui surat kertas, Surat Elektronik (Surel), pesan singkat, media sosial, sorotan mata, senyuman yang tulus, raut muka yang manis maupun masam, dll) jika disampaikan seikhlas-ikhlasnya, sejujur-jujurnya, dan sedalam-dalamnya maka akan lebih mudah diterima dengan cara yang sama.
(Taqaballallohuminna waminkum, semoga kita semua dihimpun dalam golongan orang-orang yang bertaqwa. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin)
***
Kutemukan catatan lama, tepatnya catatan pada lebaran tahun lalu. Rasanya baru kemarin menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Aku sadar, belum banyak kebaikan (bahkan sering lalai) yang aku lakukan. Semoga kita bertemu Ramadhan tahun depan. Semoga kita semua dihimpuan dalam golongan orang-orang yang bertaqwa. Aamiin insyaallah Mohon maaf lahir batin....
Semarang, 31 Juli 2015